Peran PGRI Terhadap Nasib Guru12 May 2005
PGRI didirikan sebagai wadah para guru bertujuan berjuang demi nasib para guru, selama 60 tahun merdeka nasib guru belum memperoleh “Reposisi guru dalam pendidikan masyarakat”. Pendidikan yang sesungguhnya bukan terletak pada Menterinya, Dirjennya, Pejabatnya, kepala sekolah atau pun gedungnya tapi ketika sang guru bertemu dengan muridnya dan terjadi proses belajar, itulah pendidikan yang sesungguhnya walaupun mereka belajar dibawah pohon sekalipun. Ketua PGRI Pusat Prof Dr M.Surya mengatakan guru agar dijadikan prioritas utama dan saat ini ada beberapa masalah antara lain kekurangan guru di daerah terpencil, tuntutan terhadap guru dan mutu yang tidak seimbang dengan kebutuhan. Bagaimana tidak, disamping penyebaran yang tidak merata gaji guru pun dianggap belum layak. Peran dari PGRI sendiri, memperjuangkan desakan-desakan kepada pemerintah, DPR dari lobby-lobby sampai pada usulan juga tekanan dalam bnentuk demo, perumusan terkait dengan pendidikan dan mengharapkan UU tentang guru agar segera lahir. Karena selama ini profesi guru belum dilindungi dalam UU. Paling tidak jangan sembarangan orang menjadi guru, idealnya kesejahteraan mereka kalau tidak memadai bisa menuntut, juga harus ada jamsostek, kesehatan, transportasi, rumah dan lain-lain. Jadi ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Selama ini lebih banyak kewajiban yang dituntut dari hak yang harus mereka terima. Untuk para guru yang mengajar di sekolah unggulan baik itu negeri atau swasta tentunya mereka punya nasib yang lebih baik dari rekannya yang lain dipelosok dan mereka memang lebih sejahtera. Dikota besar sekolah unggulan anak didiknya juga pintar-pintar. Pemerintah membolehkan adanya sekolah unggulan dan tidak wajib menunjang sekolah seperti ini dalam bentuk finansial. Dikantong-kantong kemiskinan disamping daerah minus anak didiknya kurang pandai sehingga guru harus berjuang keras dalam mendidik mereka sementara guru yang mengajar dengan skill terbatas pasti akan kerepotan menghadapinya. Profesi guru terkadang dijalankan juga secara terpaksa sebagai alternatif pekerjaan terakhir karena dia sulit mendapat pekerjaan, ini yang menyebabkan kinerja guru sebagian tidak optimal. Sekarang ini mereka yang pandai tidak tertarik menjadi guru karena dianggap tidak menjanjikan dan profesi ini dipilih oleh mereka dari ranking kelompok kesekian bukan keluaran terbaik universitas. Jika kita ingin maju, pendidikan harus ada keberpihakan dari pemerintah. Sehingga orang-orang yang berbakat tertarik menjadi guru dan mau juga mendedikasikan dirinya kedaerah terpencil. Bukan berarti harus bermewah-mewah tetapi gurupun tidak identik dengan kemiskinan , hidup dengan layak itulah kuncinya. Kita bandingkan gaji guru dengan negara tetangga kita janganlah jauh-jauh ke Jepang, atau Singapura. Vietnam saja yang dulu dibawah kita kini lebih maju.
http://kbi.gemari.or.id/beritadetail.php?id=2871
Minggu, 18 Oktober 2009
Peran PGRI Terhadap Nasib Guru
Diposting oleh smp pgri ngamprah di 22.20 0 komentar
Senin, 05 Oktober 2009
SMP PGRI NGAMPRAH
SORRY BELUM ADA POSTING
MASIH DALAM PERBAIKAN
Diposting oleh smp pgri ngamprah di 20.28 0 komentar
Subscribe to:
Postingan (Atom)